MENGHILANGKAN KANKER DARAH SECARA ALAMI MANJUR
DokterSehat.Com – Kanker darah adalah jenis penyakit kanker yang paling umum. Sebagian orang mungkin mengenal kanker darah sebagai leukimia, padahal leukimia hanya merupakan salah satu dari jenis kanker darah. Kenali jenis, gejala kanker darah, penyebab kanker darah, hingga pengobatannya melalui artikel ini!Baca juga:pengobatan kanker darah.
Apa Itu Kanker Darah?
Dilansir dari laman American Society of Hematology, kanker darah adalah kanker yang memengaruhi produksi dan fungsi sel darah. Sebagian besar sel darah berawal dari sumsum tulang yang merupakan tempat di produksinya darah. Baca juga obat kanker penis herbal !
Sel induk yang ada dalam sumsum tulang belakang akan menjadi dewasa dan berkembang menjadi tiga jenis sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Ketiga jenis sel darah ini memiliki fungsinya masing-masing.
Sebagian besar kanker darah menyebabkan perkembangan sel darah normal terganggu akibat dari pertumbuhan dari sel darah yang abnormal. Sel darah abnormal atau bisa juga disebut sebagai sel-sel kanker ini mencegah sel darah normal untuk menjalankan fungsinya seperti untuk melawan infeksi hingga mencegah pendarahan.
Jenis-Jenis Kanker Darah
Bukan hanya leukimia, ada banyak jenis kanker darah.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, banyak orang beranggapan bahwa leukimia adalah satu-satunya kanker darah, padahal masih terdapat dua jenis kanker darah lainnya. Secara umum, terdapat tiga jenis kanker darah yaitu:
1.Leukimia
Leukimia adalah jenis kanker darah yang paling umum ditemui. Leukimia ditemukan dalam darah dan sumsum tulang akibat dari produksi sel darah putih abnormal yang sangat cepat.
Sel darah putih abnormal yang berkembang tidak memiliki kemampuan untuk melawan infeksi dan justru mengganggu kemampuan sumsum tulang belakang untuk menghasilkan sel darah merah dan trombosit.Baca juga:menghilangkan gejala kanker paru paru.
Berdasarkan sifatnya leukimia dibagi menjadi akut dan kronis. Leukimoa akut berkembang cepat, sedangkan leukimoa kronis berkembang lebih lambat. Klasifikasi leukimia juga dibedakan berdasarkan jenis sel darah yang berkembang menjadi sel kanker, yaitu menjadi leukimia limfositik dan leukimia myelogenous.
Leukimia limfositik adalah pertumbuhan abnormal pada sel sumsum yang menjadi limfosit, yang merupakan sel darah putih yang memiliki peran dalam sistem kekebalan tubuh. Sedangkan leukimia myelogenous merupakan pertumbuhan sel abnormal pada sel sumsum yang matang dan menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Jika disimpulkan maka terdapat empat klasifikasi leukimia yaitu:
- Leukimia limfositik akut
- Leukimia myelogenous akut
- Leukimia limfositik kronis
- Leukimia myelogenous kronis.
Jenis leukima yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah leukimia limfosotik akut, baru kemudian leukima myelogenous akut. Sedangkan leukimia yang paling umum pada orang dewasa adalah leukimia myelogenous akut dan leukimia limfositik kronis. Meskipun begitu pada dasarnya setiap jenis leukimia bisa saja menyerang anak-anak maupun dewasa.
2.Limfoma
Limfoma disebut juga sebagai kanker sistem limfatik atau kanker getah bening.
Sistem limfatik terdiri dari kelenjar getah bening yang ada di leher, ketiak, dada, selangkangan, hingga perut. Sistem limfatik bekerja untuk menghasilkan sel-sel kekebalan tubuh dan menghilangkan kelebihan cairan dari tubuh.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya terdapat sel limfosit yang memiliki tugas untuk melawan infeksi, sel ini berada di kelenjar getah bening. Limfosit abnormal atau limfoma yang berkembang akan berkumpul di kelanjar getah bening dan akan merusak sistem kekebalan tubuh seiring dengan berjalannya waktu.
Limfosit terdiri dari dua jenis yaitu:
- Limfoma Hodgkin, limfoma terbentuk dari limfosit tipe sel B.
- Limfoma non-Hodgkin, limfoma terbentuk dari limfosit sel B atau sel T.
3.Myeloma
Jenis kanker darah yang ketiga adalah myeloma yang merupakan kanker sel plasma darah.
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan yang menjadi medium sel-sel darah. Sel plasma darah seharusnya menghasilkan antibodi untuk menangkal penyakit dan infeksi dalam tubuh.
Sel plasma ganas atau myeloma mencegah produksi antibodi normal sehingga sistem kekebalan tubuh melemah dan tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Perkembangan myeloma juga mengganggu produksi sel darah merah dan putih normal serta mengganggu fungsinya.
Sel myeloma diproduksi dalam sumsum tulang. Sel ini dapat mengalir melalui aliran darah dan menyerang bagian tulang lain di tubuh. Jika kemunculan myeloma ada pada beberapa tempat sumsum tulang, maka disebut dengan multiple myeloma.
Gejala Kanker Darah
Setiap jenis kanker darah yang berbeda kemungkinan akan menunjukkan ciri dan gejala kanker darah yang juga berbeda.
1. Gejala kanker darah leukimia
Gejala kanker darah leukimia bisa berbeda berdasarkan klasifikasinya dan stadiumnya. Ini beberapa gejala dan ciri-ciri kanker darah leukimia yang paling umum:
- Demam, menggigil, berkeringat di malam hari, dan gejala flu lainnya.
- Sakit kepala
- Lemah dan kelelahan
- Gusi bengkak atau berdarah
- Pembengkakan hati atau limpa
- Pembengkakan amandel
- Nyeri tulang
- Kulit pucat
- Muncul bercak merah pada kulit
- Penurunan berat badan
Jika mengalami gejala kanker darah leukimia seperti yang disebutkan di atas, jangan panik dan tetap tenang. Dibutuhkan pemeriksaan untuk memastikan apakah gejala tersebut benar merupakan kanker darah.
2. Gejala kanker darah limfoma
Gejala kanker darah limfoma dipengaruhi oleh jenis dan stadium kanker darah. Berikut adalah beberapa gejala dan ciri-ciri kanker darah limfoma yang umum:
- Pembengkakan kelanjar getah bening pada leher, ketiak, atau selangkangan. Ditandai dengan adanya benjolan yang terasa nyeri.
- Demam
- Lemah dan kelelahan
- Berkeringat, terutama di malam hari
- Ruam pada lipatan kulit
- Gatal di kulit
- Sakit dada dan kesulitan bernapas
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Nafsu makan menurun
- Nyeri tulang
Beberapa gejala kanker darah limfoma memang tidak berbeda jauh dengan kanker darah leukimia. Jika mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, jangan panik dan sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab kanker darah.
3. Gejala kanker darah myeloma
Gejala dan ciri-ciri kanker darah myeoloma adalah seperti berikut ini:
- Kelebihan kalsium dalam darah atau hiperkalsemia
- Anemia
- Kerusakan ginjal
- Gangguan tulang seperti osteoporosis, nyeri tulang, pembengkakan tulang, hingga patah tulang
- Kadar protein dalam darah dan / atau urine tinggi
- Penurunan berat badan
- Tubuh rentan terkena infeksi.
Daftar gejala kanker di atas bukan merupakan daftar lengkap. Gejala yang dirasakan juga bisa disebabkan oleh sebab lain selan kanker. Maka dari itu, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter untuk memastikan penyebab kanker darah dan mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Penyebab Kanker Darah
Penyebab kanker darah secara umum adalah pertumbuhan sel darah abnormal yang tidak bisa dikendalikan sehingga menggangu fungsi dari sel darah normal.
Pada sebagian kasus kanker darah, penyebab kanker darah tidak diketahui secara spesifik. Meskipun penyebab kanker darah tidak diketahui dengan jelas, terdapat beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gejala kanker darah.
Faktor risiko tersebut antara lain seperti faktor genetik, paparan radiasi, paparan bahan kimia, virus, efek samping kemoterapi, sindrom Myelodysplastic, dan karena adanya kelainan darah.
Faktor risiko kanker darah
Faktor risiko kanker darah juga bisa dibedakan berdasarkan jenis kanker darahnya. Berikut adalah faktor risiko kanker darah leukimia, limfoma, dan myeloma:
1. Faktor risiko leukimia
Faktor risiko kanker darah leukimia adalah:
- Paparan radiasi tingkat tinggi
- Paparan bahan kimia secara berulang
- Kemoterapi
- Down syndrome
- Riwayat leukimia dalam keluarga.
2. Faktor risiko limfoma
Beberapa faktor yang meningkatkan seseorang terkena limfoma adalah:
- Lanjut usia
- Berjenis kelamin pria
- Memiliki riwayat penyakit autoimun
- Mengidap HIV/AIDS
- Diet tinggi lemak dan daging
- Terpapar pestisida tertentu
3. Faktor risiko myeloma
Faktor risiko kanker darah myeloma adalah:
- Usia di atas 50 tahun
- Berjenis kelamin laki-laki
- Mengidap penyakit Gaucher
- Memiliki riwayat keluarga pasien myeloma (orang tua, anak, atau saudara kandung)
- Orang keturunan Afrika-Amerika
- Obesitas
- Terpapar radiasi
- Bekerja di industri yang berkaitan dengan minyak bumi.
Faktor risiko bukan merupakan penyebab kanker darah, tapi hanya dapat meningkatkan kemungkinan seseorang dapat terserang oleh penyakit tersebut. Tidak perlu merasa panik atau khawatir jika memiliki salah satu atau lebih faktor risiko yang disebutkan di atas.
Individu yang berisiko terkena kanker darah sebaiknya menghindari faktor pemicu dan menerapkan pola hidup sehat untuk menurunkan risiko terkena kanker darah. Memeriksakan kesehatan secara rutin juga menjadi hal yang penting dilakukan untuk memastikan Anda aman dari penyakit tersebut.
Diagnosis Kanker Darah
Jika seseorang diduga terkena kanker darah, maka akan dilakukan serangkaian pemeriksaan kanker sebelum dilakukan diagnosis.
Pemeriksaan ini juga berguna untuk mengetahui jenis kanker darah yang diderita. Mengenali jenis dan gejala kanker darah sangat penting, agar perawatan yang diberikan juga tepat.
Dilansir dari blood-cancer.com, berikut adalah rangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker darah:
1. Pemeriksaan riwayat kesehatan
Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda melalui pertanyaan tertulis dan verbal.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apa dan seberapa lama gejala kanker darah Anda alam. Pertanyaan lain yang mungkin masuk ke dalam riwayat kesehatan adalah seperti riwayat kesehatan anggota keluarga dekat, obat-obatan yang pernah dikonsumsi, riwayat penyakit lain, alergi, imunisasi, dan tes kesehatan yang pernah dijalani sebelumnya.
2. Pemeriksaan fisik
Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan fisik yang umumnya dilakukan dengan cara inspeksi visual (melihat), palpasi (merasakan), auskultasi (mendengarkan, umumnya dengan stetoskop), perkusi (mengetuk untuk menghasilkan suara).
Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk menerukan ciri-ciri kanker darah. Dokter juga akan mencari tanda seperti memar, pendarahan tidak biasa, dan perubahan pada kulit. Pemeriksaan pada area tubuh untuk mendeteksi perubahan seperti bagian tubuh mengeras, melunak, atau menyakitkan ketika disentuh juga akan dilakukan.
3. Tes darah
Terdapat beberapa jenis tes darah yang dapat dilakukan untuk diagnosis kanker darah:
- Complete blood count (CBC) atau tes darah lengkap, adalah tes yang dilakukan untuk mengukur jumlah sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit. Hasil tes ini mencakup jumlah hemoglobin, presentasi sel darah merah atau hematokrit dan terkadang juga mengukur kadar 5 jenis sel darah putih yang berbeda.
- Peripheral blood smear, merupakan tes tindak lanjut jika ditemukan adanya hasil abnormal pada CBC. Tes ini bertujuan untuk mendeskripsikan penampilan sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah, beserta dengan kelainan yang mungkin terjadi.
- Blood chemistry atau chemistry panel, merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui tingkat abnormal unsur tertentu seperti elektrolit atau beberapa protein dalam darah. Selain mendiagnosis kanker, hasil tes ini juga dapat menjadi indikator masalah kesehatan lainnya.
- Blood clotting test atau tes pembekuan darah, dilakukan untuk mengetahui apakah darah menggumpal atau membeku secara normal. Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah gejala seperti memar atau pendarahan yang Anda rasakan benar merupakan gejala kanker darah.
4. Urinalisis
Urinalisis adalah analisis urine atau dikenal juga dengan tes urine.
Tujuan dari tes urine adalah untuk menilai fungsi ginjal. Tes ini juga bisa dilakukan selama dan setelah perawatan kanker untuk mengetahui fungsi ginjal dan kesehatan secara umum.
5. Biopsi kelanjar getah bening
Jenis kanker darah tertentu memerlukan biopsi kelenjar getah bening untuk memastikan diagnosa nya. Biopsi adalah pengambilan sampel jaringan untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Pengambilan jaringan kelenjar getah bening dilakukan menggunakan jarum atau melalui bedah.
6. Aspirasi dan biopsi sumsum tulang
Sebagian kanker darah memengaruhi sumsum tulang. Jika hal ini terjadi maka harus dilakukan aspirasi dan biopsi untuk membantu diagnosis.
Sampel sumsum tulang yang diambil umumnya adalah bagian tulang panggul. Tes ini membutuhkan anestesi dan sering kali masih menyebabkan rasa sakit dan perasaan tidak nyaman selama berlangsung.
7. Pemeriksaan genetik
Pemeriksan sitogenetik dilakukan untuk melihat potensi kelainan kromoson atau mutase pada kanker darah.
Terdapat dua jenis pemeriksaan genetik yaitu polymerase chain reaction (PCR) dan fluorescent in situ hybridization (FISH). Kedua tes ini tidak dapat melihat perubahan kromosom secara keseluruhan, namun dapat membantu mendeteksi mutasi genetik yang spesifik dan dikenal.
Pemeriksaan genetik tidak hanya membantu dalam diagnosis, tapi juga dalam prognosis, pemilihan pengobatan yang tepat, memantau efektivitas pengobatan yang dipilih.
8. Flow cytometry
Flow cytometry adalah tes yang dilakukan untuk mengidentifikasi sel berdasarkan jenis antigen atau penanda pada permukaannya.
Laser digunakan dalam tes ini untuk mengetahui karakteristik sel. Pemeriksaan sampel darah dengan mikroskop juga dilakukan dengan cara menodai sel dengan antigen spesifik menggunakan zat warna.
9. Lumbar puncture atau spinal tap
Lumbar puncture atau spinal tap adalah prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan sampel cairan serebrospinal yang merupakan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang sebagai bantalan. Tujuan tes ini adalah untu mengetahui apakah kanker telah menyebar ke cairan serebrospinal.
10. Tes pencitraan
Tes pencitraan dilakukan menggunakan peralatan medis untuk melihat gambaran tubuh. Beberapa jenis tes pencitraan yang dilakukan untuk diagnosis kanker darah adalah seperti:
- X-ray atau rontgen dada, dilakukan untuk mengambil gambar dada termasuk paru-paru, jantung, arteri besar, tulang rusuk, dan diafragma. Dilakukan jika dicurigai terjadi infeksi pada paru-paru.
- CT scan, dilakukan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke organ tertentu, seperti limpa.
- MRI, dilakukan untuk melihat gambar struktur internal tubuh, dapat digunakan untuk memeriksa otot dan sumsum tulang belakang.
- USG, dapat dilakukan untuk memeriksa kelenjar getah bening dan organ lain yang berpotensi mengalami pembengkakan di perut seperti ginjal, hati, atau limpa.
Jenis pemeriksaan kanker darah di atas adalah pemeriksaan yang umum dilakukan. Rangkaian tes mungkin dapat berbeda untuk jenis kanker darah yang berbeda. Dokter akan menentukan langkah-langkah pemeriksaan berdasarkan hasil dari pemeriksaan sebelumnya.
Pengobatan Kanker Darah
Pengobatan kanker darah dipilih dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti jenis kanker, stadium kanker, luas kanker, kecepatan tumbuhnya kanker, mutasi genetik yang mungkin terdapat dalam sel kanker, usia, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Masih dilansir dari blood-cancer.com, berikut adalah beberapa langkah pengobatan untuk kanker darah:
1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan yang dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Obat-obatan ini dapat diberikan degan cara diminum atau bisa juga disuntikan ke pembuluh darah atau otot. Target dari kemoterapi adalah sel-sel yang pertumbuhannya cepat seperti sel kanker.
Namun karena terdapat sel lain yang pertumbuhannya juga cepat seperti sel dalam saluran pencernaan dan sel rambut, sehingga sel-sel ini pun terkena dampak dari kemoterapi ini.
2. Terapi tertarget
Terapi tertarget atau targeted therapy adalah perawatan yang dilakukan untuk menghalangi atau memperlambat penyebaran sel kanker.
Cara terapi ter target adalah dengan mengganggu area spesifik sel kanker yang terlibat dalam pertumbuhan sel kanker. Selain itu, terapi ini juga dapat terfokus pada karakteristik unik dari sel kanker tersebut.
Pengobatan ini tidak seperti kemoterapi yang membunuh sel kanker, melainkan hanya menghambat pertumbuhannya. Maka dari itu, terapi ini biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi untuk mengatasi gejala kanker darah tertentu.
3. Imunoterapi
Imunoterapi adalah perawatan kanker untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang meningkatkan akan membunuh sendiri sel-sel kanker yang menyerang tubuh.
4. Leukapheresis
Leukapheresis adalah prosedur yang dilakukan untuk mengurangi jumlah sel darah putih dalam darah.
Caranya adalah dengan menyaring darah dengan alat khusus untuk kemudian dikembalikan ke dalam tubuh. Perawatan ini dapat dilakukan jika jumlah sel-sel leukimia tinggi dan melebihi jumlah sel-sel normal dalam darah.
5. Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah terapi menggunakan radiasi tinggi untuk membunuh sel kanker.
Terapi ini dapat dilakukan dalam kasus kanker darah tertentu dengan gejala kanker darah pembesaran limpa. Selain itu, terapi ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri tulang akibat pertumbuhan sel kanker darah yang ada di sumsum tulang.
6. Transplantasi sel induk
Stem cell transplant atau transplantasi sel induk umumnya di kombinasikan dengan kemoterapi dengan dosis tinggi.
Kemoterapi dapat merusak sel darah sehat. Transplantasi sel induk berupa sel yang belum dewasa yang dapat menjadi sel darah baru, dilakukan untuk mengembalikan sumsum tulang. Sel-sel induk untuk transplantasi bisa didapatkan dari pasien dan dikumpulkan sebelum pasien menjalani kemoterapi atau dapat juga didapatkan melalui donor.
7. Operasi
Perawatan kanker darah yang terakhir adalah dengan operasi.
Operasi tidak dapat menyembuhkan kanker darah, tapi bisa meredakan beberapa gejala kanker darah. Operasi yang dilakukan adalah operasi pengangkatan limpa yang membengkak akibat kanker darah. Tujuannya adalah agar organ lain tidak terganggu dan untuk mencegah komplikasi.
Selain pengobatan di atas, dalam beberapa kasus kanker darah, pasien terkadang harus hanya menunggu dengan waspada di bawah pengawasan dokter. Langkah ini dilakukan jika perkembangan kanker darah lambat dan tidak membahayakan.
Selama menunggu, pengobatan untuk meringankan gejala kanker darah akan dilakukan. Kesehatan pasien juga diawasi dengan ketat oleh dokter.
Obat Herbal Kanker darah
Rp.315.000 |
test
BalasHapus